Kamis, 20 Desember 2018. Kedua kalinya Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta menerima kunjungan dari DPRD kota Pekalongan, yang sebelumnya telah dilaksanakan pada bulan Januari 2018. Ikut dalam kunjungan saat ini yaitu Wakil Ketua dan Anggota Komisi C DPRD Pekalongan serta Dinas Pertanian dan Pangan kota Pekalongan yang diwakili oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Kepala Bidang Pertanian dan Tanaman Pangan. Rombongan diterima oleh Sekretaris Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (drs. Joko Waskito, M.M), Kepala Bidang Penganekaragaman Keamanan Pangan (drh. Wisnu), Kepala Seksi Pengembangan dan Cadangan Pangan (Ir. Tanti Budi Mulyani), Kepala Seksi Ketersediaan dan Distribusi Pangan (Dewi Widowati, S.H) Kepala Seksi Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan (Ir. R. Ambarwati) dan Kepala Seksi Produksi Perlindungan dan Penyuluhan (Nanang Respati S).
Berbeda dengan kunjungan sebelumnya, maksud dan tujuan kunjungan kali ini adalah melihat tentang kondisi ketahanan dan cadangan pangan di Kota Surakarta serta payung hukum (Perda atau Perwali) yang mendasarinya. Sekretaris DispertanKPP dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini luas lahan pertanian di Kota Surakarta hanya sekitar 80 Ha, luas lahan tersebut direncanakan juga akan dihilangkan karena kebutuhan ruang pemukiman di kota Solo yang semakin besar maka. Sampai saat ini Kota Solo belum mempunyai Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota tentang Ketersediaan dan Cadangan Pangan. DispertanKPP telah melakukan studi tiru tentang Perda Ketahanan Pangan ke Kota Tasikmalaya dan direncanakan di tahun 2019 dilaksanakan pembuatan Naskah Akademik Ketahanan Pangan.
Martono (anggota komisi C DPRD Kota Pekalongan) menyampaikan bahwa luas lahan Kota Pekalongan juga mengalami perubahan dari 500 Ha menjadi 300 Ha, selain itu kota Pekalongan juga dihadapkan pada permasalahan Rob di sisi utara kota. Pada kesempatan tersebut juga ditanyakan bagaimana kondisi ketersediaan dan cadangan pangan serta Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Solo.
Tanti Budi Mulyani mejelaskan bahwa cadangan pangan Kota Solo selalu di topang oleh wilayah kabupaten di sekitarnya, hal ini karena pusat aktivitas perniagaan dan distribusi pangan berada di kota Solo. Tentang KRPL, Ambarwati selaku kepala seksi yang menangani pembinaan KRPL menjelaskan bahwa jumlah KRPL di Kota Solo sebanyak 30 kelompok dan 50% berkembang dengan baik, perkembangan tersebut dapat terlihat dari keaktifan kelompok dalam mengikuti pameran dan memproduksi pangan lokal seperi jahe merah instan, sirup belimbing wuluh, kerupuk daun mangga, dll.
Setalah melakukan tanya jawab dan diskusi, rombongan kemudian melihat – lihat denplot Yumina Bumina DispertanKPP dan Taman Mini Winasis Pertanian
|
|
|
Comments powered by CComment