|
|
Kamis, 22 Nopember 2018 Seksi Peternakan, Bidang Peternakan dan Perikanan melaksanakan penyuluhan kepada peternak ayam buras di Banyuanyar. Penyuluhan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Peternakan yaitu Ir. Bambang Wijayani, M.Si.
Ayam buras merupakan salah satu jenis ayam yang banyak diminati masyarakat baik daging maupun telurnya. Masyarakat pada umumnya mengenal ayam buras sebagai ayam kampung karena banyak terdapat di perkampungan atau pedesaan.
Pemeliharaan ayam buras tidak begitu sulit. Pakan yang diperlukan pun tidak harus berupa pakan pabrikan tetapi bisa memanfaatkan sisa-sisa dapur. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa beternak ayam buras menjadi pilihan masyarakat di Banyuanyar.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk budidaya ayam buras skala kecil antara lain :
1. |
Persiapan Kandang |
|
Tahap awal budidaya ayam buras yaitu persiapan kandang. Lokasi kandang sebaiknya tidak terlalu jauh dari rumah sehingga mudah dalam pengawasan. Kadang dapat dibuat dari bambu atau kawat ram dengan tinggi minimal 3 meter sehingga ayam tidak bisa terbang melewatinya. Kandang diberi sekat untuk memisahkan ayam dewasa dan anakan. Seminggu sebelum ditempati sebaiknya kandang dibersihkan dan disemprot desinfektan supaya mikroba mati. |
2. |
Pemilihan Indukan Ayam |
|
Indukan yang dipilih harus memiliki kualitas yang baik. Indukan inilah yang akan menghasilkan telur maupun anakan yang akan dibudidayakan. Indukan jantan harus sehat, tidak cacat, bulu mengkilap, suara lantang, aktif bergerak dan agresif. Indukan betina dipilih yang sehat, tidak cacat, ukuran besar, bulu mengkilap, dan aktif bergerak. Perbandingan jumlah jantan dan betina dalam satu kandang sebenarnya tidak ada patokan yang pasti, bahkan bisa sampai 10 betina dengan 1 jantan. |
3. |
Mengawinkan Ayam Buras |
|
Perkawinan ayam buras berlangsung secara alami, tidak bisa dipercepat maupun diperlambat, pada saatnya kawin pasti ayam jantan dan betina akan melakukan perkawinan. Jangan lupa memberikan pakan tambahan sebagai pemenuhan kebutuhan nutrisi. Setelah ayam kawin maka pisahkan ayam betina yang akan bertelur ke kandang yang ada sarang untuk meletakkan telur. |
4. |
Menetaskan Telur |
|
Penetasan telur dapat menggunakan mesin tetas sehingga proses penetasan berjalan lebih efektif dan efisien. |
5. |
Memelihara Anakan Ayam Buras |
|
Setelah telur menetas maka pemeliharaan anakan ayam dilakukan secara intensif. Anakan ayam buras dipelihara dalam kandang yang terpisah dengan ayam dewasa sampai usia 2 bulan. Pemberian pakan dan minum secara ad libitum sesuai kebutuhan anakan ayam. Kebersihan kandang harus diperhatikan untuk menghindari kontaminasi penyakit. |
6. |
Ayam Buras Siap Dijual |
|
Ayam buras dapat dijual berupa DOC (day old chick), setelah umur 1-2 bulan maupun berupa pullet umur 5-6 bulan. |
Keberhasilan budidaya ayam buras tergantung dari niat peternak sendiri. Tugas Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta hanya memberikan pelatihan, penyuluhan maupun bimbingan.
Comments powered by CComment